BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

...... Hey It's My Blog .......

Jumat, 05 Agustus 2011

Jaejoong — An Acting Genius? The Top Topic of “Boss” is: Who Will Heal Cha Muwon?


Cha Muwon (Kim Jae Joong-red), orang pasti akan menganggapnya jahat pada pandangan pertama. Pada episode awal dia sudah menunjukan beberapa ulah. Namun sepertinya penonton masih focus pada sakit yang mungkin dirasakannya.

Pada episode kedua Jumat-Kamis dari drama terbaru SBS Protect the Boss yang ditayangkan pada tanggal 4 Agustus, Cha Muwon membiarakan Cha Jihun dalam masalah. Dia mengetahui bahwa Cha Jihun adalah orang yang mudah panik dan menggunakan kelemahannya itu dengan membuatnya berpidato di atas podium.

Cha Jihun, sesuai rencana Cha Muwon, jatuh dalam perangkap dan dia menjadi panik saat memberikan pidato dan lari keluar di tengah-tengah pidato. Banyak orang berdecak ragu lalu berkata : “Harus berpikir kembali untuk mengangkatnya menjadi penerus perusahaan. ” Cha Muwon seperti yang sudah diduga dia di ruangan itu merasa senang dengan hasil tersebut. Selanjutnya, sejak sindrome panik Jihun dengan kebetulan munculah Seo Nayun, tampaknya terdapat sebuah rahasia di balik itu semua. Cha Muwon dan Seo Nayun punya rencana tanpa sepengetahuan orang lain. Ada tatap misterius yang di tujukan pada Park Youngkyu secara rahasia, tampaknya dia sangat yakin untuk mengeluarkan Cha Jihun agar dapat menguasai penuh perusahaan. Sebagai bagian dari rencana, Cha Muwon bahkan menempatkan Noh Eunsul sebagai sekretaris Jihun. Di tempat lain, adakah penjahat seperti itu??

Meskipun demikian, para fans tetap saja bertanya di situs resm buletin :“Lalu siapa yang akan menyembuhkan luka Cha Muwon?” Pada kenyataannya, pendapat ini menjadi topik yang paling banyak di perbincangkan dalam situs tersebut. Tampaknya banyak dari mereka lebih focus pada luka apa yang melatarbelakangi kejahatannya. Kim Jae joong sudah sering mengatakannya di televisi-apakah dia sudah berperan dengan pintar? Atau kesetiaan fans pada JYJ yang di katakan akan sering mendapatkan masalah. Berjalan dengan dukungan yang tak terhitung banyaknya yang pernah di berikan kepada Park Yoochun dalam dramanya Miss Ripley, kemungkinan dukungan untuknya akan lebih banyak. Untuk memberikan kesempatan pada seorang aktor yang memiliki luka untuk mengekspresikan luka seperti pada layar? Jika kita bisa menghitung produksi pada setiap titik, maka mereka dapat mencapai 120%.

Di sisi lain, beberapa netizen yang mengeluarkan pendapat: "Tolong (lebih baik) kecerahan kulit Kim Jaejoong (dengan mengurangi sedikit make up)".


Source : http://en.korea.com/jyj/?p=8083

Sabtu, 31 Oktober 2009

Microphone nirkabel (Wirelless microphone)


Microphone nirkabel (Wirelless microphone)yakni microphone yang koneksinya tidakmenggunakan kabel.
Mentransmisikan sinyalnya menggunakan pemancar radio FM kecil yang terhubung kepada receivernya dalam satu sound system.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Perbedaan Kepekaan Suara Microphone

1. OMNIDIRECTIONAL MICS

Sebuah Omnidirectional (atau nondirectional) respons mikrofon umumnya dianggap bola sempurna dalam tiga dimensi. Dalam dunia nyata, hal ini tidak terjadi.Seperti arah mikrofon, kutub pola untuk sebuah "Omnidirectional" mikrofon adalah fungsi dari frekuensi. Tubuh mikrofon tidak tak terbatas dan kecil, sebagai akibatnya, ia cenderung mendapatkan dengan caranya sendiri terhadap suara yang datang dari belakang, menyebabkan sedikit merata dari respons kutub. Merata ini meningkat sejalan dengan diameter mikrofon (dengan asumsi itu silinder) mencapai panjang gelombang frekuensi yang bersangkutan. Oleh karena itu, diameter terkecil mikrofon akan memberikan yang terbaik karakteristik Omnidirectional pada frekuensi tinggi.

Panjang gelombang suara pada 10 kHz sedikit lebih dari satu inci (3,4 cm) sehingga pengukuran terkecil mikrofon sering 1 / 4 "(6 mm) diameter, yang secara praktis menghilangkan directionality bahkan sampai frekuensi tertinggi. Omnidirectional mikrofon, tidak seperti cardioids , jangan menggunakan rongga resonan sebagai keterlambatan, dan sehingga dapat dianggap sebagai "murni" mikrofon dalam hal warna rendah; mereka menambahkan sedikit sekali suara asli. Karena tekanan-sensitif mereka juga bisa sangat datar memiliki respons frekuensi rendah ke bawah sampai 20 Hz atau di bawah. Pressure-mikrofon sensitif juga menanggapi apalagi suara angin dari arah (kecepatan sensitif) mikrofon.

2.BIDERECTIONAL MICS

Mikrofon bidirectional. Tipe ketiga mikrofon pola polaritas adalah dua arah (juga dikenal sebagai Gambar 8). Sebuah bidirectional mic akan mengambil suara dari kedua bagian depan dan belakang, tetapi bukan dari sepanjang jalan sekitar. Mereka tidak mengambil suara dari sisi-sisi baik sama sekali. Mics bidirectional sering digunakan untuk memainkan instrumen miking dua bagian secara bersamaan, misalnya bagian tanduk. Ketika seorang bidirectional mic ditempatkan di antara dua tanduk pemain dengan mic sisi tegak lurus terhadap para pemain, itu akan mengambil suara dari tanduk dan sangat sedikit lain. Bidirectional mics dibuat dalam tiga jenis mikrofon: dinamis, kondensor, dan pita.

3. UNIDIRECTIONAL MICS

Sebuah mikrofon searah sensitif terhadap suara dari satu arah. Diagram di atas menggambarkan beberapa pola-pola ini. Mikrofon menghadap ke atas di masing-masing diagram. Intensitas suara frekuensi tertentu diplot untuk sudut-sudut radial 0-360 °. (Professional diagram menunjukkan sisik ini dan menyertakan beberapa plot pada frekuensi yang berbeda. The diagram yang diberikan di sini hanya memberikan gambaran mengenai pola khas bentuk, dan nama-nama mereka.)



Dikutip dari:
www.google.com

Macam -Macam Microphone


1. Handheld Mic.

Microphone ini cara perekamannya sama dengan mic.yang lainnamun mic.handheld dirancang lebih besar. Ukuran mic. Ini sebesar genggaman tangan dan pergunakan untuk ke perluan lapangan pada saat peliputan itnterview. Vox pop atau opini dsb.

Microphone handheld / genggam karakteristiknya Dynamic microphone sifatnya meredam suara desis, suara yang tajam untuk mengurangi gangguan suara utama yang direkam, jadi bukan menghilangkan suara suara bising.

2. Shotgun Mic.

Microphone ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras senapan karakteristiknya yang sering didapati Condencer Microphune. sifatnya mempertajam suara jadi suara yang lemah dan jauh akan ditangkap oleh microphone ini oleh karena itu dengan shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran obyek karena daya

tangkap mic. S

hotgun directional lurus (satu arah).




3. Contact mic

Benda ini pada dasarnya adalah sebuah microphone. Tapi, berbeda dengan fungsi microphone yang biasa digunakan
untuk menyanyi, yang satu ini mampu menyadap suara di level yang lebih ringkih. Contact Mic ini dirancang untuk mampu menembus gelombang suara redam yang secara virtual sanggup menangkap gelombang suara di bawah permukaan solid tertentu. Dengan begitu, microphone ini dapat pula digunakan sebagai alat pendeteksi bom.

Benda ini dibuat terp adu dengan contact element, dan memiliki automatic gain control internal sehingga tidak lagi memerlukan tombol-tombol penyesuaian. Contact Mic didisain untuk mengkonversi menit getaran-getaran ke gelombang suara dan kemudian dapat diterjermahkan ke dalam band audio yang bisa didengarkan melalui headphone atau alat penerima suara lainnya. Dengan begitu, benda ini bisa memberi informasi mengenai apa yang janggal sedang terjadi.

Untuk negara-negara yang rawan bom (dan gempa), alat ini bisa jadi sangat bermanfaat. Tentu akan lebih banyak dibutuhkan untuk keperluan korporasi dan di lembaga-lembaga pengamanan atau penelitian, meski tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk kebutuhan p ersonal. Yah, siapa tahu ada yang penasaran ingin tahu apakah tetangga misterius yang tinggal di sebelah rumahnya adalah seorang teroris.


4. Lavalier Mike

Lavalier adalah alat perekan suara yang bentuk kecil dan penjepit dipergunakan umumnya wawancara dalam studio.Yang kita sering sebut “clip-on“ tetapi negara tetangga menyebut lavalier itu ”clip mic“, mike bias yang memiliki karakteristik omni, dinegara Eropa populer dengan sebutan “Lapel” . Disebut lapel mike karena biasa di jepitkan di kerah baju, jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25 cm – 30 cm .

Poros arah mikrofon lalu bergeser. Dengarkan ketika ia beralih ke arah semula. Tetapi apabila mikrofon di maksudkan untuk merekam bukan untuk satu pembicara utama, melainkan untuk diskusi kelompok, lihat ternyata omni directional mike melakukannya dengan tepat. Kita merasakan bahwa directional mike menangkap suara pembicara utama dengan jelas apabila benar-benar di arahkan kepadanya. Bila mikrofon beralih, suaranya menghilang. Mikrofon omni di pasang pada suatu tempat, tetapi tidak banyak perbedaan level suara. Kini lihat bagaimana kinerja mikrofon pada situasi di luar. Biasanya seseorang dapat melakukan wawancara di jalan, pohon atau bangunan di sisi yang satu dengan jalan dan keramaian lalu lintas di sisi yang lain. Adalah sikap yang bijak untuk mempertimbangkan saran juru suara. Kesibukan lalu lintas di latar belakang mungkin suatu kebutuhan visual. Tentukan posisi kamera untuk menghasilkan gambar yang di butuhkan. Namun izinkan juru suara untuk memposisikan mikrofon dengan benar


5. Studio Mic

Layar logam yang unik ini tidak hanya berlubang, tetapi sedikit louvered di sudut untuk mengarahkan frekuensi ultra-rendah napas ledakan yang melewati sisi layar. Proses ini tidak menipiskan frekuensi tinggi, seperti kain layar lakukan, dan meninggalkan performa vokal tidak terpengaruh tetapi tanpa mengganggu frekuensi rendah "muncul" Ini juga dibangun untuk terakhir dan akan mengambil lebih banyak pelecehan dari kain tradisional perisai, jadi sangat baik untuk aplikasi komersial.


Dikutip dari :

H. Roib Fachrurozi

TEKNIK KAMERA BERITA


TEKNIK KAMERA BERITA




Jumat, 25 Juli 2008

Alir Proses Kerja Pemancar Tv

1. Sistem Peralatan
Sistem peralatan stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended terdiri dari :

PemancarUnattended.gif

Gb. 1 Stasiun Pemancar TV Unattended

a). TVRO
TVRO merupakan singkatan dari Television Receive Only. Jadi TVRO merupakan peralatan penerima satelite yang hanya digunakan untuk menerima siaran televisi terdiri dari :

1). Antena Parabola
2). Alat penerima Satelite ( Satelite Reveiver )

Siaran TVRI dari stasiun pusat Jakarta di Senayan di transmisikan ke stasiun bumi Cibinong melalui stasiun microwave Telkom di GATSU ( Jl. Gatot Subroto). Dari stasiun bumi Cibinong siaran TVRI ditransmisikan melalui UP-Link ke SKSD PALAPA yang kemudian mentransmisikan kembali ke bumi ke seluruh wilayah nusantara. Siaran TVRI yang ditransmisikan kembali ke bumi melalui frekuensi band 4GHz diterima oleh parabola dan diteruskan ke penerima satelite (satelite receiver). Di satelite receiver siaran TVRI yang dimodulasikan pada frekuensi 4 GHz band didemodulasi (diproses) kembali sebagai input signal bagi pemancar TVRI yang berfungsi untuk memancarkan kembali kepada masyarakat di wilayah siarannya.

b). Pemancar TV
Pemancar TV yang digunakan disini adalah pemancar televisi dengan sistem CCIR PAL B untuk frekuensi band VHF, dan sistem CCIR PAL G untuk frekuensi band UHF. Sedangkan daya pancar yang digunakan sangat tergantung dengan luas daerah yang ingin dijangkau (coverage area). Tetapi dalam sistem stasiun pemancar TV Unattended, untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi, besarnya daya pancar pemancar perlu dipertimbangkan bersamaan dengan penyediaan catu daya listrik dari fasilitas umum yang tersedia. Apabila dilokasi yang telah ditentukan untuk stasiun pemancar tidak tersedia catu daya listrik dari PLN, dan menggunakan diesel generator sendiri tidak cukup effisien atau sulit karena kondisi geografis, maka catu daya listrik alternatif adalah menggunakan solar cell. Namun tingkat efisiensi tinggi yang masih dapat diperoleh dengan menggunakan catu daya solar cell untuk pemancar televisi dengan daya pancar sampai dengan 10Watt.

Konfigurasi pemancar televisi dapat di disain sesuai kebutuhan yaitu single sistem, “cold stand-by sistem” atau “hot stand-by sistem”. Pada Single sistem hanya memiliki satu sistem peralatan, dan tidak memiliki sistem peralatan cadangan. Sehingga apabila peralatan pemancar mengalami gangguan maka siaran akan terputus untuk daerah jangkauan yang bersangkutan, sampai peralatan mendapat perbaikan.

Konfigurasi cold stand-by sistem dan hot stand-by sistem keduanya memiliki sistem peralatan stand-by (cadangan). Pada cold stand-by sistem, sistem peralatan cadangan akan beroperasi apabila sistem peralatan utama mengalami gangguan. Perpindahan pengoperasian sistem peralatan utama ke sistem peralatan cadangan dapat di disain secara otomatis, namun siaran akan terganggu kurang dari satu menit. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut, misalnya Pemancar I sebagai peralatan utama, dan Pemancar II sebagai pemancar cadangan. Pemancar I (satu) beroperasi sebagai pemancar utama terhubung ke antena dan Pemancar II (dua) sebagai pemancar cadangan terhubung ke dummy load melalui “Coaxial switch”. Apabila Pemancar I (satu) mengalami gangguan, maka Pemancar I (satu) secara otomatis akan dimatikan dan daya output hilang (tidak ada). Tidak adanya daya output pemancar I (satu) merupakan informasi (pemerintah) bagi Pemancar II (dua) untuk beroperasi menggantikan peranan pemancar I (satu). Proses pergantian pemancar ini secara bertahap adalah sebagai berikut : Pemancar I (satu) mendapat gangguan, Pemancar I (satu) “Off”, Daya output pemancar I (satu) hilang, coaxial switch yang semula menghubungkan Pemancar I (satu) ke Antenna dan Pemancar II (dua) ke dummy load, berputar sehingga berfungsi menghubungkan Pemancar II (dua) ke Antena dan Pemancar I (satu) ke dummy load, Pemancar II (dua) “On” dan daya output pemancar II (dua) disalurkan ke antenna untuk ditransmisikan.
¼br /> pemancaruntt.gif

Konfigurasi sistem pemancar hot stand-by sistem, beroperasi dengan kedua sistem peralatan pemancar secara bersama-sama dan daya output masing-masing pemancar bergabung, apabila satu pemancar memiliki daya output sebesar 1 (satu) KW maka gabungan kedua pemancar menjadi 2 (dua) KW. Apabila salah satu sistem peralatan pemancar mengalami gangguan, sistem peralatan pemancar satunya masih tetap beroperasi sehingga siaran tidak terhenti, hanya daya output pemancar menurun menjadi hanya 25 % dari nominal daya output pemancar.

2. Sistem Catu Daya Listrik
Sistem catu daya listrik yang paling menguntungkan adalah apabila di lokasi telah tersedia jaringan listrik umum dari PLN, dan sebagai cadangan dapat saja digunakan diesel generator. Apabila dilokasi tidak terdapat jaringan listrik PLN maka diesel generator dapat digunakan sebagai peralatan utama dan peralatan cadangan. penggunaan diesel generator dapat didisain unuk daya berapa saja, namun untuk stasiun pemancar Televisi Unattended, pengiriman bahan bakar secara rutin perlu menjadi pertimbangan.

Pembangunan catu daya listrik yang tidak memerlukan pasokan bahan bakar dapat digunakan sollar cell yang berfungsi mengubah energi panas matahari menjadi energi listrik. Namun harga sollar cell dirasakan masih cukup tinggi, sehingga berdasarkan hasil perhitungan, penggunaan sollar cell untuk stasiun pemancar TVRI masih cukup efisien apabila digunakan untuk mengoperasikan peralatan pemancar televisi dengan daya pancar sampai dengan 10Watt/ untuk daya pancar lebih dari itu, bukan tidak mungkin untuk di disain melainkan menjadi lebih mahal dan tidak efisien. Maka pembangunan perdana stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended yang lokasinya terpencil dan belum tersedia jaringan PLN menggunakan catu daya sollar cell dan daya pancar 10Watt.

3. Sistem Operasional
Sistem pengoperasian stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended seharusnya menggunakan sistem remote control operation, karena stasiun pemancar yang dibangun bukan merupakan Stasiun Pengulang. Berhubung sistem ini dianggap masih cukup mahal maka dicari upaya agar stasiun pemancar ini dapat dioperasikan dengan sistem otomatic control operation dengan melakukan beberapa modifikasi sehingga stasiun pemancar TVRI ini merupakan stasiun pemancar “semi” Unattended.

Modifikasi yang dilakukan adalah bahwa seharusnya sistem otomatic control operation bekerja apabila ada signal dari stasiun sebelumnya (stasiun pemancar pengulang) namun berhubung signal syncronisasi televisi dari TVRO selalu ada maka pemancar televisi akan hidup terus menerus selama 24 jam sedangkan waktu TVRI tidak sampai 24 jam. Kondisi seperti ini sangat tidak efisien dan membahayakan, karena disamping merupakan pemborosan energi juga adanya kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Modifikasi yang dilakukan adalah bahwa pemancar televisi akan beroperasi apabila tersedia signal syncronisasi dan pada jam-jam tertentu sesuai dengan jadwal siaran TVRI/ untuk itu ditambahkan peralatan “TIME CONTROL” yang dapat diprogram setiap hari selama seminggu dan berulang terus. Misalnya pada hari pertama (senin) pemancar beroperasi dari jam 05.30 sampai dengan jam 12.00 dan dari jam 14.00 sampai dengan jam, 24.00 dan seterusnya.


Dikutip dari tvconsulto.com

Standar Tv Dunia dan HDTV

Digital Studio College kembali mengadakan open seminar tentang High Definition TV pada hari .Open Seminar ini terselenggara atas kerjasama antara Digital Studio dengan Pioneer. Pembicara seminar dari pihak Pineer, yaitu Bpk. Wira Sutedja, beliau adalah General Manager Car Audio Division)Tim dari Pioneer dalam acara ini mendisplaykan 2 buah unit TV Plasma HDTV dan TV Plasma non HDTV serta 1 unit audio system surround.Di awal presentasi dimulai dengan sedikit permainan yang cukup memutar otak dan menguji daya nalar kita. Setelah itu acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai teknologi HDTV saat ini. Ada 2 buah unit TV Plasma dengan teknologi yang berbeda (HDTV dan non HDTV), setiap peserta diberikan isian form untuk membandingkan 2 teknologi tersebut, Dalam tiap isian, peserta ditayangkan beberapa shot kamera, dan peserta diminta untuk mengisi form mengenai perbandingan teknologi tersebut.

Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV) adalah standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. Ia memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di Indonesia.

Dikutip dari dscollege.blogspot.com

Rabu, 23 Juli 2008

Prinsip Kerja Televisi

Bagaimanakah Televisi Bekerja?
Sebelum kita mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi (transmiter). Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi.

PRINSIP KERJA TELEVISI
Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.
Selain gambar, juga membawa suara ?
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi.Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).
Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75khz melainkan 25 khz.
Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chenel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.
Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.

Dikutip darisilaturahmi-forum.blogspot.com